Universitas Airlangga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin Dapat Apresiasi PDIP

Universitas Airlangga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin Dapat Apresiasi PDIP

Universitas Airlangga ternyata tak hanya punya Ashanty yang bakal melanjutkan pendidikan S3. Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek, Jawa Timur, jadi salah satu kader yang mendapat apresiasi dari DPP PDI Perjuangan atas tesis S2-nya di Universitas Airlangga. Dia mengangkat pemikiran Bung Karno tentang Sarinah. ”Bupati Trenggalek melalui tesis S2 di Universitas Airlangga mengangkat pemikiran Bung Karno tentang Sarinah dan mengonstruksikan secara akademis tentang pandangan Bung Karno terhadap peran penting perempuan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dalam keterangannya yang diterima Surabaya, Selasa (4/7).

Dalam penelitiannya, terang Hasto, Bupati Nur Arifin menyebutkan Buku Sarinah memuat setidaknya 3 konsep utama. Yakni filsafat feminisme Bung Karno, pelurusan makna sosialisme dan konsep pemberdayaan perempuan yang melibatkan laki-laki. ”Bupati Mochamad Nur Arifin juga mengatakan sebagai sebuah filsafat yang diharapkan sendiri oleh Bung Karno akan menjadi satu ajaran yang dipedomani sebagai disebutkan, pedoman perjuangan perempuan revolusioner untuk mencapai tujuan-sosial yang revolusioner,” sambung Hasto. Dalam penelitiannya, Bupati Nur Arifin menyampaikan bahwa secara ontologis Bung Karno menelaah prasejarah, sejarah, dan masa kini, untuk melihat perebutan kuasa dan dominasi baik di sisi perempuan maupun laki-laki.

Sedang secara epistimologis Bung Karno membandingkan bagaimana feminisme marxisme, bagaimana kehadiran agama berusaha mengatasi ekses patriarki, bagaimana kapitalisme merubah hubungan peran dan gerakan perempuan di dunia. ”Kemudian Bung Karno mengajukan satu sistem yang berimbang, yang di dalamnya perempuan dan laki-laki tidak berebut dominasi,” urai Hasto, membeberkan tesis Bupati Trenggalek. Oleh karena itu, menurut Hasto, PDI Perjuangan mengapresiasi penelitian yang dilakukan bupati muda yang juga Ketua DPC PDIP Trenggalek tersebut.

Camaba Unesa Pilih Mundur dan Kuliah di Universitas Swasta

Aliya (bukan nama sebenarnya) sempat diterima di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) jalur SNBT 2023. Perempuan asal Sawojajar, Kota Malang tersebut masuk dalam daftar calon mahasiswa baru (camaba) D4 Transportasi di Fakultas Vokasi, Unesa. Ibu dari Aliya,mengatakan, informasi diterimanya Aliya di Unesa malah tidak membuat sang anak bahagia sepenuhnya. Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan pada anaknya terbilang cukup mahal. “Kena UKT tinggi Rp 9,4 juta,” kata sang Ibu, saat dikonfirmasi, Selasa (4/7/2023).

Mengetahui biaya besaran tersebut, Aliya justru memilih mengundurkan diri. Ia tidak ingin membebani orang tuanya yang hanya bekerja sebagai karyawan swasta. Padahal sang orang tuanya tidak mempermasalahkannya karena meyakini uang dapat dicari. Ia dan anaknya semula mengira akan ditetapkan biaya UKT sekitar Rp 7 juta. Namun, karena ada kekeliruan saat input data, biaya UKT Aliya justru dikenakan sebesar Rp 9 jutaan. Ia menduga sistem kampus mengira anaknya berasal dari keluarga mampu. Oleh karena itu, anaknya dikenakan biaya UKT cukup tinggi di Unesa. Hal ini diyakininya karena sebenarnya ada banyak Camaba Unesa yang diterima dengan UKT murah karena proses input datanya sesuai. Menurutnya, saat ini anaknya sudah memutuskan untuk masuk ke ke salah satu kampus swasta di Kota Malang melalui jalur prestasi atau nilai rapor. Lokasi kampus ini berada tidak jauh dari Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang. Di kampus tersebut, Aliya hanya dikenakan UKT Rp 6,6 juta untuk S-1 Teknik Sipil. Untuk informasi lebih lengkap anda bisa mengunjungi halaman website rutanjeneponto.com.